Tim Oyster Jailolo. |
Wilayah pesisir dan lautan Indonesia memiliki
keanekaragaman hayati yang tinggi di dunia (mega biodiversity). Tingginya
keanekaragaman tersebut bukan hanya disebabkan oleh letak geografis yang sangat
strategis, melainkan juga dipengaruhi oleh faktor lainnya seperti variasi iklim
musiman, arus atau massa air laut dari Samudera Pasifik dan Hindia, serta
keragaman tipe habitat dan ekosistem yang terdapat di dalamnya.
Daerah intertidal adalah wilayah pesisir dengan variasi faktor lingkungan terbesar dibandingkan dengan daerah lainnya di laut. Setidaknya terdapat tiga jenis habitat di daerah intertidal yaitu pantai berpasir, pantai berlumpur dan pantai berbatu. Di daerah ini hidup berbagai jenis organisme aqutik termasuk oyster dari kelas Bivalvia, filum Molusca.
Kelimpahan dan keanekaragaman jenis oyster di pantai Halmahera Barat belum didokumentasi dengan baik. Sebagian dari oyster di wilayah ini dikonsumsi oleh masyarakat lokal. Oleh karena itu kegiatan penelitian tentang keanekaragaman oyster di pantai Halmahera Barat ini dilakukan.
Tiga lokasi yang menjadi stasiun penelitian yaitu, Pulau Gomorotu (Stasiun1), Desa Guamaadu (Stasiun 2), dan Desa Guaeria (Stasiun 3). Dari ketiga stasiun ini ditemukan beberapa jenis oyster diantanya :- Hyotissa hyotisa (Linnaeus 1758)
- Saccostrea cucullata (Born 1778)
- Pinctada margaritifera (Linnaeus 1758)
- Spondylus versicolor (Schreibers 1793)
- Malleus malleus (Linnaeus 1758)
- Chama limbula (Lamarck 1819)
- Isognomon isognomon (Linnaeus 1758)