Oyster merupakan jenis
tiram – hewan lunak yang tidak beruas-ruas dikelompokkan ke dalam filum Mollusca
(Barnes dkk.
1989) dan kelas Bivalvia. Secara morfologi organisme dari kelas Bivalvia ini memiliki badan lunak
ditutupi oleh cangkang yang terdiri dari dua keping. Cangkang berfungsi untuk melindungi bagian dalam tubuh
dari serangan predator dan kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan
(Inversen 1976). Cangkang
dari oyster dihubungkan oleh engsel elastis yang
disebut ligamen. Cangkang
sebelah kiri biasanya lebih besar dan sering digunakan untuk menempel pada substrat.
Cangkang sebelah kanan cenderung lebih
kecil dan cukup pipih (Qualyle dan Newkirk 1989).
Beberapa oyster yang di identifikasi di Arakan Wawontulab Manado.
Hyotissa hyotis memiliki cangkang dengan ukuran tinggi 85 mm
dan lebar 70 mm, ukuran dan bentuk cangkang bervariasi, pemukaan cangkang bagian
luar tidak rata, dengan bebukitan (ridge) yang tegas secara horizontal dan pada
setiap bebukitan terdapat ornamen seperti duri (Gambar 3). Cangkang berwarna coklat dan spesies ini
ditemukan pada karang mati. Menurut Abbott (1991), pinggiran cangkang tidak
beraturan, ligament tidak bergerigi dan terletak di tengah pada bagian umbo,
bagian dalam cangkang berwarna putih dengan warna coklat pada pinggiran
cangkang, spesies ini biasa juga disebut “honey comb” (sarang lebah). Spesies
ini melekat pada substrat dengan menggunakan byssus (Abbott, 1991).
Isognomon isognomon
Cangkang dari spesies ini panjang dan kurang lebar,
ukurang tinggi cangkang sampai 93 mm dan lebar 40 mm dengan garis pertumbuhan
ridge ke arah posterior. Bentuk cangkang tidak beraturan. Batas bagian dorsal
panjang lurus dan sedikit melengkung, batas anterior memanjang, dorsal tidak
lurus dan sedikit luas di depan umbo. Batas posterior cekung sehingga hampir
sejajar dengan anterior, batas sekitar ventral melengkung. Ukuran umbo kecil,
yang berada di akhir batas punggung anterior. Permukaan luar cangkang tampak
ukiran konsentris dan rigde (bebukitan) yang tidak beraturan, dan sering
ditempati organisme laut. Daerah ligament dengan alur melintang dan banyak,
lapisan nacreous dalam cangkang tidak
luas di daerah ventral ditemukan pada substrat lamun berpasir. Warna luar cangkang
ungu kebiruan sampai hampir hitam, umbo sering berwarna putih, bagian dalam licin
dan warna hampir sama dengan lapisan mutiara, daerah nacreous luas dengan batas
yang jelas dan berwarna ungu kebiruan (Anonim 2011d). Menurut Abbott (1991),
bentuk cangkang tidak beraturan, terkadang berbentuk seperti palu, engsel
(hinge) bergerigi dan berukuran kecil diantara ligament. Bagian dalam cangkang sangat
tipis.
Malleus malleus
Cangkang memiliki ukuran tinggi 127 mm dengan lebar
36 mm, cangkang berbentuk seperti kapak, bagian dorsal sangat panjang, keras, dan
tidak mempunyai byssus. Sayap yang panjang merupakan bagian belakang, sedangkan
yang pendek merupakan sayap depan. Sebuah otot adduktor tunggal yang besar berada di salib “T”.
Secara umum warna luar cangkang hitam gelap, pada bagian dalamnya terdapat
lapisan mutiara dan spesies ini ditemukan pada substrat lamun berpasir. Menurut
Abbott (1991) ligament berwarna hitam terletak di tengah engsel dan miring,
kedua keping cangkang sangat tipis dan memiliki sayap pada bagian belakang.
Saccoctrea cucullata
Tinggi cangkang berukuran 113 mm dan lebar 95 mm,
bentuk cangkang tidak beraturan dan kasar, keping cangkang bagian bawah lebih
besar dan agak menonjol, mempunyai area permukaan yang luas dengan tidak ada
ukiran bagian umbo dan spesies ini ditemukan pada daerah termbu karang. Menurut
Anonim Saccostrea cucullata memiliki
cangkang yang solid, dimana kedua keping cangkang tidak sama sisi, bentuk
cangkang tergantung pada substrat yang ditempati. Keping cangkang bagian atas hampir berbentuk
flat (datar) dengan pingiran yang sesuai dengan pingiran cangkang bagian atas. Ukuran
cangkang bervariasi, dengan warna eksternal ungu kecoklat – coklatan dan
internal berwarna putih dengan ungu kehitaman dibatas terluar.
Pada saat settel spesies ini menggunakan semen untuk menempel pada substrat.
Pinctada margaritifera
Spseies ini ditemukan
pada substrst terumbu karang. Bagian luar cangkang sering menunjukan gerigi
lebih terang (yang menandakan awal dari proses pertumbuhan) memancar dari umbo
dengan ukuran tinggi cangkang 44 mm dan lebar 57 mm. Lapisan nacre yang
berwarna perak di dalam cangkang menjadi lebih kehitaman atau keabu-abuan ke
arah tepi distal, oleh karena itu spesies ini sering dinamakan Black-lip pearl oyster. Engsel tidak
bergerigi, batas anterior cangkang meluas jauh di muka lobus telinga anterior.
Bentuk cangkangnya cembung, dengan ukuran maksimum 300 mm dan berat cangkang
dapat mencapai 6 kg, serta dapat bertahan hidup sampai 30 tahun (Gervis and
Sims 1992).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar